KLIKKORAN.COM - Mari kenali nama nama orang yang disebutkan dalam lagu Cintamu Sepahit Topi Miring yang dipopulerkan oleh Jogja Hip Hop Foundation.Meskipun rilisnya sudah cukup lama (2013), Lagu ini menjadi viral dalam beberapa waktu belakangan di media sosial dan tidak sedikit yang penasaran dengan siapa tokoh yang ada dalam lirik lagu ini.
Marzuki Muhammad yang merupakan salah satu personil JHF sekaligus pendiri mengatakan bahwa secara keseluruhan lagu "Cintamu Tak Sepahit Topi Miring" merupakan sebuah puisi karya Sindhunata dari buku berjudul "Air Kata-Kata". Menurut penulis aslinya, Sindhunata puisi ini mengisahkan tentang Ranto Gudel, pelawak, peminum, yang kemudian menyadari semua kesia-siaan hidupnyaTerdapat banyak nama yang disebutkan dalam lirik lagu "Cintamu Tak Sepahit Topi Miring", seperti Sengkuni, Ranto Gudel hingga Pak Mloyo,
Penasaran dengan siapa nama orang/tokoh yang disebutkan lagu Jogja Hip Hop Foundation (JHF)? Klikkoran telah merangkum tekait nama-nama yang ada pada lagu Cintamu Sepahit Topi Miring dari JHF dari berbagai sumber.
Nama nama yang disebutkan dalam Lagu Cintamu Sepahit Topi Miring (JHF):
1. Sengkuni "Sengkuni Leda lede""Sengkuni" (Sangkuni) adalah salah satu tokoh antagonis dalam dunia pewayangan Jawa yang memiliki karakter licik yang suka menghasut. Ia merupakan paman para Korawa yakni dari pihak ibu. Ia suka menghasut para Korawa agar memusuhi Pandawa.**
2. Ranto Gudel meminum arak Terendam di dalam ciuRanto Gudel merupakan bapak kandung dari Didi Kempot dan Mamiek Srimulat yang merupakan keluarga berdarah seni, seperti yang dijelaskan Marzuki Muhammad (Pendiri Jogja Hip Hop Foundation).
Hal ini bertujuan untuk mengenang dedikasi Ranto Gudel yang merupakan aktor dan komedian ketoprak legendaris asal solo.“Barangkali banyak yang bingung dengan lirik Cintamu Sepahit Topi Miring itu tentang apa. Lirik tersebut sebenarnya sebuah puisi karya Sindhunata dari buku Air Kata-Kata. Puisi yang ditulis untuk mengenang dedikasi Ranto Gudel, seniman aktor & komedian kethoprak yang sangat legendaris asal Solo (Surakarta),” tulis Marzuki lewat akun instagram @killthedj (31/08/2022).3 Nyai Dasima "Marmoyo rebah terguling tidur Di pangkuan Nyai Dasima"Njai (Nyai) Dasima merujuk pada nama tokoh novel Tjerita Njai Dasima karya G. Francis tahun 1896. Seorang nyai Belanda yang kisah tragisnya sangat legendaris di Batavia. Perempuan cantik ini merupakan nyai (atau istri peliharaan) Tuan Edward, orang Inggris yang tinggal di Pejambon. Hubungan mereka membuat Dasima putus hubungan dengan pihak keluarganya, yang menganggap Dasima telah kafir karena kawin dengan Edward. Keluarga dan bangsanya menganggapnya amoral, tidak bermartabat.**
4. Pak Mloyo "Pak Mloyo memukul kenong"Pak Mloyo adalah wiyaga, pemukul kenong di wayang orang Sriwedari berdasarkan cerita karya Sindhunata. Hal ini diterangkan dalam artikel yang diterbitkannya "Membunuh Seorang Penyair" pada 7 April 2012 di kayan.co.id.
"Waktu menulis, saya menceritakan bagaimana Pak Mloyo, rekan Mbah Ranto, mabuk karena kebanyakan minum ciu cangkol, dan terguling ke Bengawan Solo" tulisnya."Saya mengkhayalkan, ketika terjungkir ke kali, ia sedang mendengarkan irama nong ji nong ro. Saya membayangkan, suara itu datang dari kenongnya. Tapi saya tak dapat mengeksplorasinya lebih jauh, walau saya yakin, masih ada suatu bunyi-bunyi yang lebih indah daripada sekadar bunyi kata-kata nong ji nong ro. Ternyata teman-teman JHF-lah yang kemudian bisa mengeksplorasinya lebih dalam. Mereka lalu menghentakkan nong ji nong ro itu dengan irama yang amat jenaka. Apalagi, tiap sampai pada kata-kata itu, mereka mengulanginya beberapa kali, hingga menjadi laras bunyi yang ajeg." tulis Sindhunata*
Kesimpulan
Jadi, secara keseluruhan lagu "Cintamu Tak Sepahit Topi Miring" merupakan sebuah puisi karya Sindhunata dari buku berjudul "Air Kata-Kata" tentang Ranto Gudel, pelawak, peminum yang disorot sebagai tokoh utama yang kemudian menyadari semua kesia-siaan hidupnya. Editor : Saridal MaijarSumber : 145454