Isi Interview Lengkap Dita Karang yang Mengungkapkan Alasannya Jadi Idol Kpop

KLIKKORAN.COM - Anak Agung Ayu Puspa Aditya Karang adalah seorang idol yang bekerja di Korea Selatan, asal Indonesia.Menurut info yang beredar, perempuan 25 tahun yang akrab disapa Dita itu berasal dari Yogyakarta dan pernah lama tinggal di Bali.

Dita Karang lulusan Akademi Musik dan Drama Amerika dan juga alumni sekolah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.Ia mengaku dulu pernah ikut audisi JKT 48 namun tidak lolos, tekatnya yang kuat dalam berkarir di industri musik pun mengantarkannya jadi idol Kpop.

Vine Entertainment adalah agensi yang mendebutkan Dita pada 2020 silam sebagai member Secret Number, setelah dua tahun jalani pelatihan.Terbaru, Dita Karang mengikuti interview bersama media K-odyssey dan membagikan alasannya menjadi idol Kpop.

Ia mengungkap alasan khusus nya menjadi Idol Kpop di negeri ginseng tersebut karena terinspirasi dari grup legendaris 2NE1."To be a K-pop idol is amazing...don't give up! - Menjadi idola K-pop itu luar biasa...jangan menyerah!" kata perempuan kelahiran 1996 tersebut.

"I started to like K-pop because of 2NE1...they have their own characteristics - Saya mulai menyukai K-pop karena 2NE1...mereka memiliki karakteristik mereka sendiri," jelasnya.

Berikut lengkapnya isi interview Dita Karang

Dita : Saya sebenarnya agak khawatir karena kami tidak melakukan apa-apa selama hampir satu tahun, jadi kami khawatir penggemar kami akan melupakan kami. Tapi kemudian, setelah kami merilis ("Fire Saturday"), reaksinya adalah..Saya terkejut dan agak lega bahwa para penggemar masih ada untuk kami.

Q: Fire Saturday" menerima banyak cinta dari penggemar di seluruh dunia dan saya yakin Anda memiliki jadwal yang sibuk untuk berbagai kegiatan promosi.Bisakah Anda memberi tahu kami sedikit tentang rutinitas harian Anda?

Dita : Pada hari-hari promosi, kami hampir selalu berada di stasiun penyiaran musik. Kami bangun sekitar jam 5 pagi dan pergi ke salon tetapi terkadang kami merias wajah kami di stasiun penyiaran.

Kami melakukan pemanasan, latihan kamera, dan benar-benar tampil di atas panggung. Di tengah, kami memiliki wawancara juga. Kami mencoba mengemas sebanyak mungkin barang yang bisa kami selesaikan dalam satu hari.