Mengenal Istilah Hiperosmia, Gangguan Penciuman yang Berbeda Dengan Hiposmia Covid-19

×

Mengenal Istilah Hiperosmia, Gangguan Penciuman yang Berbeda Dengan Hiposmia Covid-19

Bagikan berita
foto : panthermedia - Chore zatoki
foto : panthermedia - Chore zatoki
  • Alergi
  • Infeksi, seperti flu atau Covid-19
  • Pertumbuhan polip di dalam hidung atau sinus
  • Septum hidung yang bengkok
  • Masalah sinus kronis
  • Kebiasaan merokok
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Masalah gigi
  • Obat-obatan tertentu (ampicillin, tertracycline, amitriptyline, hingga loratadine).
  • Hiposmia juga bisa disebabkan oleh terapi radiasi di bagian kepala dan leher pada penderita kanker, hingga penggunaan obat terlarang seperti kokain.

Menurut Anosmia Foundation, sekitar 22 persen kasus hiposmia tidak memiliki penyebab yang jelas.

Jika Anda mengidap hiposmia, terdapat berbagai cara mengembalikan indra penciuman yang dapat dicoba.

Dokter bisa merekomendasikan operasi, terutama untuk mengatasi polip di dalam hidung atau sinus hingga septum hidung yang bengkok, jika memang berbagai masalah ini menjadi penyebab hiposmia.

Cara mengembalikan penciuman yang mungkin direkomendasikan dokter selanjutnya adalah obat-obatan, seperti steroid dan antihistamin, terutama jika hiposmia disebabkan oleh alergi atau infeksi saluran pernapasan.

Satu hal yang harus diingat, ketika kemampuan untuk mencium bau berkurang secara tiba-tiba, segera konsultasikan masalah ini dengan dokter supaya masalah ini atau penyebabnya bisa segera diatasi.

Baca juga : Ini Pesan WHO Untuk Peringati Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2021

Meskipun terdengar sepela, hiperosmia dan hiposmia adalah gangguan penciuman yang tidak boleh diremehkan.

Bisa jadi keduanya disebabkan oleh kondisi medis yang belum terdeteksi. Segeralah datang ke dokter jika indra penciuman Anda hilang tanpa sebab yang jelas.

(sumber : Sehat Q)

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 13621
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini