Berbicara dengan kamu, saudara-saudaraku,aku pun ingat kamu juga punya ibu.
Aku jabat tanganmu,aku peluk kamu di dalam persahabatan.
Kita tidak ingin saling menyakitkan hati,agar kita tidak saling menghina ibu kita masing-masing
yang selalu, bagai bumi, air dan langit,membela kita dengan kewajaran.
Maling juga punya ibu. Pembunuh punya ibu.Demikian pula koruptor, tiran, fasis,
wartawan amplop, anggota parlemen yang dibeli,mereka pun punya ibu.Macam manakah ibu mereka?Apakah ibu mereka bukan merpati di langit jiwa?
Apakah ibu mereka bukan pintu kepada alam?Apakah sang anak akan berkata kepada ibunya:
“Ibu aku telah menjadi antek modal asing;yang memproduksi barang-barang yang tidak mengatasi kemelaratan rakyat,
lalu aku membeli gunung negara dengan harga murah,sementara orang desa yang tanpa tanah jumlahnya melimpah.
Editor : Saridal MaijarSumber : 131361