Derai air mata di pipinya telah mengeringTanpa sisa, tanpa ada yang menduga
Ia memilih jalan sunyi untuk bertanyaHiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita
Menjerit saat lelap berkuasaBerdoa bukan untuk dirinya.
10. Syair untuk Ibu(Amela Zelianti)
Ibu setiap rintikkan air matamuMenyadarkan diriku atas perbuatanku
Pengorbanan yang telah kau berikan untukkuSelalu ku kenang sepanjang hidupkuDi bawah redupnya pelita malamKu rebahkan kepalaku di pangkuanmu
Aku merasakan hati yang penuh ketenanganLewat belaian hangat tangan halusmu
Ibu, Kau lah jantung dan hatikuDarahmu mengalir deras di tubuhku
Semua tentang lukamu terikat di batinkuKutuliskan syair ini untukmu ibu
Editor : Saridal MaijarSumber : 131361