Penjelasan BMKG, Tentang 'Matahari Terbit dari Utara'

×

Penjelasan BMKG, Tentang 'Matahari Terbit dari Utara'

Bagikan berita
foto : tajukmuria.com
foto : tajukmuria.com

Begitu pula dengan sebaliknya, jika matahari seolah bergerak ke selatan Bumi, maka bagian selatan Bumi yang mendapat banyak sinar matahari lebih banyak akan mengalami musim panas dan bagian utara tidak mendapat sinar yang cukup musim dingin.

GSM ke utara ini terjadi antara 21 Maret hingga 23 September tiap tahun, dengan titik puncak pada 21 Juni. GSM ke arah selatan terjadi pada 23 September hingga 21 Maret tiap tahun, dengan puncak pada 22 Desember.

Baca juga : Lirik dan Terjemahan Indonesia Lagu Too Many Tears – 88 Rising

Sama halnya dengan negara-negara di belahan bumi utara dan selatan, negara yang berada di kawasan tropis juga akan mengalami pergantian musim akibat gerak semu tahunan matahari.

Namun bedanya negara beriklim tropis tentu tidak mengalami 4 musim, melainkan hanya memiliki 2 musim akibat adanya pengaruh dari angin muson akibat revolusi bumi tadi.

Ketika GSM berada tepat di khatulistiwa, maka kawasan Indonesia mengalami apa yang dikenal dengan peristiwa hari tanpa bayangan yang biasa terjadi sekitar Maret dan September tiap tahun.

Melansir buku Ilmu Pelayaran Astronomi untuk ANT-III dan IV, GSM juga menyebabkan perbedaan panjang waktu siang dan malam di berbagai belahan Bumi.

Pada belahan Bumi selatan, siang hari akan lebih panjang antara 23 September hingga 21 Maret. Sementara di belahan Bumi utara siang hari akan lebih panjang pada 21 Maret hingga 23 September.

Terdapat dua jenis GSM, yakni GSM tahunan dan harian. GSM tahunan menyebabkan pergantian musim seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sementara GSM harian mengakibatkan adanya pergantian siang dan malam di planet Bumi.

Pergerakan ini dikatakan semu sebab bagi pengamat di Bumi yang tampak bergerak adalah Matahari.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 19829
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini