Walau kondisi kapal telah retak dan berada di kedalaman lebih dari 800 meter di atas permukaan air, ledakan tidak terdengar.
"Terjadi serpihan keretakan ya, karena keretakan secara bertahap di bagian-bagian tertentu, mulai turun mulai dari kedalaman 300-500 [meter].
Enggak ada ledakan ya, karena kalau ada pasti terdengar," Hadi menjelaskan.
Dengan kondisi ini, ada dua asumsi yang kemungkinan terjadi di dalam KRI Nanggala.
Pertama, cadangan oksigen di dalam telah habis karena telah melewati batas 72 jam sejak dinyatakan hilang kontak.
Baca juga : Longsor Di Sawah Landek Batagak, Satu Rumah Tenggelam
Kedua, ada kemungkinan cadangan oksigen bisa bertahan hingga lima hari. Asumsi ini terjadi jika tidak ada kejadian blackout.
Editor : Saridal MaijarSumber : 14904