Back 4 Blood [Review]: Game yang bercerita tentang Kisah Apokaliptik Zombi Dapat Sambutan Meriah dan Laris di Steam

×

Back 4 Blood [Review]: Game yang bercerita tentang Kisah Apokaliptik Zombi Dapat Sambutan Meriah dan Laris di Steam

Bagikan berita
Back 4 Blood [Review]: Game yang bercerita tentang Kisah Apokaliptik Zombi Dapat Sambutan Meriah dan Laris di Steam
(ilustrasi)
Back 4 Blood [Review]: Game yang bercerita tentang Kisah Apokaliptik Zombi Dapat Sambutan Meriah dan Laris di Steam (ilustrasi)

Pasalnya, kartu-kartu ini bisa didapatkan setelah kita mencapai sebuah level tertentu. Kartu-kartu ini berpengaruh pada permainan karena karakter kita akan menjadi lebih kuat jika menggunakan kartu yang ada.Dalam tiap-tiap kartu yang didapatkan, terdapat spesialisasi unik seperti health bar, kemampuan menggunakan senjata, stamina, dan lain sebagainya.

Persaingan ketat antar pemain di seluruh duniaTidak jadi masalah jika memainkan Left 4 Dead dengan cara konyol yang menyebabkan kematian berulang kali. Namun, dalam Back 4 Blood, kita akan memainkan semuanya secara online.

Itu sebabnya, kemampuan kita akan diuji oleh pemain-pemain lainnya di seluruh dunia. Jika bermain dengan buruk, tanpa tedeng aling-aling, kita akan dikeluarkan dari grup yang ada.Di satu sisi, sistem online ini dianggap sebagai poin minus terbesar. Bahkan, memainkan game ini secara single-player dan solo (menggunakan AI komputer), Back 4 Blood tetap menuntut permainan secara online.

Bagi developer, cara ini menjadi satu-satunya jalan untuk menghindari pembajakan. Di sisi lainnya, bermain online bersama pemain-pemain di seluruh dunia tentu akan membawa keseruan tersendiri.Satu lagi, terdapat sistem Easy Anti-Cheat (EAC) dalam game ini. Mekanisme ini jelas tidak akan mengizinkan siapa pun untuk memodifikasi dan mencurangi Back 4 Blood.

Jadi, sepertinya memang bakalan tidak ada mod yang akan dihadirkan oleh pihak ketiga di masa depan. Hal tersebut sangat berbeda dengan Left 4 Dead dan Left 4 Dead 2 yang masih bisa dicurangi dengan cara yang simpel.Grafis tampilan Apik

Kendati tidak termasuk ke dalam grafis yang sangat memesona, Black 4 Blood sudah mampu tampil apik dan detail. Beberapa glitch dan bug mungkin akan ditemukan, tapi sangat jarang dan tidak sampai mengganggu jalannya permainan.Hal yang paling dominan ditampilkan dalam game ini tentu saja pemandangan yang berdarah-darah.

Selain dirilis versi Windows (PC), Black 4 Blood juga dirilis untuk konsol PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Series X. Jika dimainkan pada layar 4K, grafis yang dihadirkan jelas sudah bisa disejajarkan dengan banyak game apokaliptik kekinian.Dunia apokaliptik bisa ditampilkan oleh developer dengan sangat baik. Suramnya wabah zombi dan ganasnya mutasi dari parasit mengerikan bisa disuguhkan dengan cara epik yang brutal.

Untuk PC sendiri, spesifikasi menengah, seperti RAM 12 GB, GPU setara GTX 970, kapasitas ruang simpan 45 GB, dan prosesor Intel Core i5, sudah mampu menjalankan game ini dengan mulus.Kualitas Audio

Meskipun tidak buruk, kualitas audio yang dihadirkan dalam game ini justru terkesan sama saja dengan Left 4 Dead dan Left 4 Dead 2, tentunya dengan sedikit upgrade. Raungan monster memang sangat beragam, tapi tidak cukup menakutkan.Mungkin hal terbaik yang bisa didengar dalam audionya adalah kualitas dari pengisi suara. Back 4 Blood memang diisi oleh pengisi suara yang cukup bertalenta di bidangnya.

Secara umum, jika mendengarkannya melalui headset pun, audio tetap akan tampil kurang dominan. Kabar baiknya, kamu bakal melupakan itu semua karena perhatianmu akan terfokus pada sisi gameplay yang cukup atraktif.Tampilan Game lebih Fresh

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 42641
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini