Oleh: Atmimlana NajanaKeringat membasahi ragamu setiap hari
Kecupan kelelahan tak pernah luput menemaniMenghadirkan semangat tuk bangkit dari membumi
Meski badai siap menyergap, menjemput nyawa diriMentari selalu menemanimu
Melangkahkan kaki, mengukir senyumkuWalau telah sampai langkahmu diujung jurang curam itu, namun…
Bukan berhentiTapi kau tetap terus berlari mengorbankan sukma, demi diriku ini
Waktu terus berlaluKeadaan dunia kian mendesak muMendesak, memaksa, dan menuntut jiwa ragamu tuk putus asaTapi… Apa?! Langkahmu tetap terus kau pacu semakin laju, untuk
mencipta tawakuIbu, aku tau
Secercah ukiran senyum di wajahmu itu palsuSaat ini, hati mu sedang tergores pilu
Karena aku, karena kesedihan dari mataku ini!Karena tangis pilu, atas inginku yang menuntut tuk di penuhi!
Editor : Saridal MaijarSumber : 35122