Presiden Soekarno meminta bantuan arsitek RM Soedarsono untuk melanjutkan rancangan Frederich yang tertunda.
RM Soedarsono menambahkan angka 17, 8, dan 45 yang melambangkan Hari Kemerdekaan Indonesia yakni 17 Agustus 1945 dalam rancangan Monas.
Pada 17 Agustus 1961, pembangunan tahap pertama Monas mulai dilakukan dengan mengambil perencanaan, konstruksi hingga material dari dalam negeri.
Pada tahap pertama pembangunan dimulai dengan menancapkan pasak beton yang berjumlah 284 sebagai fondasi. Pembangunan fondasi dan dinding berlangsung hingga 1963.
Pada 1966 hingga 1968, pembangunan tahap kedua Tugu Monas kembali berlangsung untuk melengkapi tahapan sebelumnya.
Namun, pembangunan kedua sempat tertunda karena adanya Gerakan 30 September dan kembali dilanjutkan pada 1969-1976.
Baca juga : DKI Jakarta Ulang Tahun 22 Juni, Ini Sejarahnya!
Pada tahap akhir yang dilakukan pada 1969-1976 pembangunan dilanjutkan dengan menambahkan diorama hingga museum bersejarah.
Setelah seluruh pembangunan Monas rampung, Presiden Soekarno meresmikannya pada 12 Juli 1975 dan mulai dibuka untuk umum.
Sejarah berdirinya Monas yang berbentuk Lingga Yoni ini memiliki filosofi tersendiri. Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lingga berarti pilar cahaya dan Yoni adalah energi sakti yang memberi kekuatan.
Editor : Saridal MaijarSumber : 20208
