Mursyidi berharap bantuan ini menjadi berkah dan bermanfaat bagi warga dan jamaah," katanya.
Dengan kehadiran PWI di rumah Murlianis (53) merasa terharu dan mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan bantuan yang diberikan PWI Agam.
Murlianis bercerita, suka duka hidup dengan 10 orang anak, sepeninggal ditinggal mati oleh suami. Tinggal di rumah kontrakan dengan biaya Rp2 juta per tahun bersama delapan orang anaknya. Dua orang anak telah menikah dan tinggal di daerah lain.
Untuk membiayai 8 anaknya, ia bekerja sebagai buruh membuat kerupuk nasi dengan pendapatan tidak menentu.
"Untuk membuat kerupuk tergantung orderan dan cuaca," kata Murlianis mengakhiri.(HG)
Editor : Saridal MaijarSumber : 16237