Jadi meski terlihat santai, penganut slow living tetap melakukan kegiatan sebagaiman mestinya makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Misalnya, merasa lapar harus makan, lelah harus istirahat, nongkrong kalau butuh refreshing, dan membeli sesuatu kalau benar-benar butuh.
Menyadari kebutuhan alam yang berkelanjutan. Slow living mengajarkan bahwa kita menikmati hasil alam, jadi kita harus merawat alam.
Jadi nggak ada kegiatan eksploitasi alam, cukup ambil seperlunya, konsumsi secukupnya, rawat selamanya.
Baca juga : Tagihan Hidup Hal yang Wajar, Berikut Tips Ampuh Lunasi Hutang
Lakukan satu hal pada satu waktu dan fokus pada satu kegiatan membuat kita bisa melakukan yang terbaik, untuk bisa tekun, teliti dan fokus.
Coba deh, kalau biasanya di tempat kerja suka mikir sesuatu yang ada di rumah, atau sebaliknya, coba fokus pada hal di mana tempat kita berada.
Kalau lagi di perjalanan yang nikmati aja apa yang ditemui diperjalanan, jadi hidup terasa lebih sederhana karena fokus kita nggak kemana-mana.
Menutamakan ketenangan, dan tidak gampang kena triger yang menimbulkan perasaan khawatir dan gelisah untuk menciptakan hidup yang tenang.
Misalnya, mereka yang sudah menjalani slow living biasanya akan mengurangi penggunaan medsos, karena medsos kadang memberikan informasi yang toxic.
Editor : Saridal MaijarSumber : 13038
