Gelombang Tinggi Mirip Tsunami di Manado, Ini Penjelasan BMKG

×

Gelombang Tinggi Mirip Tsunami di Manado, Ini Penjelasan BMKG

Bagikan berita
foto : Tribun Manado
foto : Tribun Manado

Peristiwa banjir pesisir bisa terjadi karena, pengaruh angin kencang dengan kecepatan maksimum 25 knot jelas Eko Prasetyo.

Berdampak pada peningkatan tinggi gelombang laut, di perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, dan Laut Maluku bagian utara dengan ketinggian gelombang 2,5 - 4,0 meter.

Baca juga : BNPB Mencatat 136 Bencana Telah Terjadi Awal 2021, yang Terbaru Abu Vulkanik Gunung Semeru

Selain itu, kejadian itu juga dipicu pengaruh kondisi pasang air laut maksimum di wilayah Manado.

Berdasarkan data, peningkatan pasang maksimum harian menunjukan tinggi 170 - 190 cm dari rata - rata tinggi muka air laut (Mean Sea Level) pada pukul 20.00 - 21.00 WITA.

Berdasarkan analisis gelombang, diketahui bahwa arah gelombang tegak lurus dengan garis pantai sehingga dapat memicu naiknya air ke wilayah pesisir.

"Akumulasi kondisi di atas yaitu gelombang tinggi, angin kencang di pesisir dan fase pasang air laut maksimum

yang menyebabkan terjadi kenaikan air laut sehingga mengakibatkan banjir yang terjadi di Manado,"

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 7598
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini