Mencapai Nikmat, Ketenangan dan Damainya Hati Bersama-Nya

×

Mencapai Nikmat, Ketenangan dan Damainya Hati Bersama-Nya

Bagikan berita
Ir. Wafdinus Pendaki Jalan menuju Illah
Ir. Wafdinus Pendaki Jalan menuju Illah

Maka oleh sebab itu yang bisa mengenal Allah itu dalam diri kita adalah bagian rohani dari diri kita, dan bukan bagian dari jasmani kita. Kalau dikatakan seorang itu dekat dengan Allah yang dekat itu adalah rohaninya , bukan yang lain atau bagian dari jasmani kita , sebab Allah itu tidak bisa dijangkau dengan pancaindra, maka dari itu "rohani itulah yang merasakan kehadiran dari allah".

Dengan kata lain yang bisa menyaksikan Allah itu adalah mata bathin dari diri kita. Disini kita juga harus tahu bahwa yang disaksikan oleh mata bathin itu adalah lingkup asma' dan af'al Nya Allah dan bukan ZAT nya ALLAh. Untuk menyaksikan Allah ini sebaiknya kita tidak boleh hanya terpaku pada syari'at saja, sebab dalam beragama kita juga harus mendalami apa yang dinamakan dengan ilmu tasawuf (Hakikat) karena kalau dalam pandangan syari'at kita hanya terpaku pada pandangan sebab akibat saja.

Sedangkan dalam pandangan Tasawuf kita sudah memandangnya dari sisi hubungan sebab dan akibat itu sendiri sebagai contohnya, kalau kita lapar lalu makan habis itu kan kita kenyang , kenyang ini disebabkan karena kita sudah makan, dan kalau kita sedang haus kita minum setelah itu haus kita hilang, itu berarti kita kenyang karena habis makan. Dan haus kita hilang setelah minum air tentu saja hal ini yang berada dalam pikiran, bahwa kenyang disebabkan sudah makan, dan haus hilang karena sudah minum air.

Inilah yang dinamakan alam sebab akibat, tetapi bagi orang yang sudah memasuki dunia tasawuf (Hakikat) tidak demikian adanya. Dimana kenyang atau haus itu hilang bukan karena makanan atau oleh air yang sudah dimasukan kedalam mulut kita, akan tetapi semuanya ini disebabkan oleh ALLAh.

Baca juga : Bersihkan Penyakit Hati Dengan Bacaan Doa Qunut

Nah orang orang ( Hakikat ) Tasawuf itu berada pada level tersebut diatas , maka oleh karena itu orang orang Tasawu (Hakikat) itu lebih punya peluang besar untuk mengenal Allah, dibandingkan dengan orang yang hanya terfokus kepada syariat saja.

Dan sebagai contoh yang lain apabila kita disakiti dan dirugikan oleh orang lain , kita jangan merasa sedih dan marah, saat kita disakitinya kepada orang yang merugikan atau menyakiti kita. Akan tetapi kita marah dan sedihlah bahwa perbuatan yang menyakiti dan merugikan itu , tidak disukai dan dibenci oleh Allah, dan hal ini akan menimbulkan ketenangan dan kedamaian dalam hati kita.

Jadi melihat kepada kenyataan tersebut diatas maka ada perbedaan yang mendasar antara orang yang terpaku kepada syari'at saja dengan orang yang sudah memasuki dunia tasawuf atau hakikat, bahwa orang syari'at akan tergantung kepada amal ibadah yang dilakukan saja, sedangkan orang yang sudah merambah atau memasuki dunia hakikat akan lain disamping amal ibadah yang dilakukan ,dia hanya akan tergantung dari pada karunia nya Allah semata jadi apapun yang akan dilakukan atau apa yang akan diperoleh kelak adalah merupakan dari kehendak Allah bukan dari Ihktiar atau amal Ubudiyah yang dikerjakan.

Oleh : Ir. Wafdinus, Penulis adalah Pendaki Jalan Menuju Allah

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 5966
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini