Ulang Tahun Arema FC ke 35, Perjalanan Panjang Singo Edan di Sepak Bola Nusantara

×

Ulang Tahun Arema FC ke 35, Perjalanan Panjang Singo Edan di Sepak Bola Nusantara

Bagikan berita
Link Nonton Launching Tim, Jersey dan Bus Arema FC 2022-2023, Ada Mistery Guest! (vidio.com)
Link Nonton Launching Tim, Jersey dan Bus Arema FC 2022-2023, Ada Mistery Guest! (vidio.com)

Musim terus berubah dan banyak terobosan yang sudah dan harus dilakukan. Tetapi untuk saat ini saatnya bagi anak muda untuk berkembang.Juara Galatama musim 1992/1993

Setelah beberapa musim berkompetisi, Arema mampu keluar sebagai juara Liga Galatama pada musim 1992/1993.Saat itu, skuad Arema dihuni oleh beberapa pemain legendaris seperti Aji Santoso, Mecky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi hingga Joko Susilo dan ditangani oleh pelatih legendaris M Basri.

Meraih gelar juara untuk pertama kali tentu menjadi euforia tersendiri bagi Aremania. Sejak saat itu, nama Arema kemudian semakin identik dengan Malang Raya dan mulai dikenal luas di Indonesia.Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Kapolri Beberkan Hal Ini

Perjalanan era LiginaSetelah Liga Galatama dan Liga Perserikatan dilebur, Arema kemudian turut berkompetisi di Liga Indonesia. Dalam perjalananya di Ligina, Arema juga mengalami beberapa kendala. Bahkan pada tahun 2003 Arema harus terdegradasi ke Divisi 1.

Setelah itu, pengelolaan Arema diambil alih oleh perusahaan rokok Bentoel di Kota Malang. Mulai saat itu, secara keuangan, Arema lebih stabil dan bahkan mampu meraih gelar Copa Dji Sam Soe dua kali beruntun pada tahun 2005 dan 2006.Kala itu Arema ditukangi oleh pelatih legendaris Indonesia, Benni Dolo dengan sejumlah pemain andalannya seperti Firman Utina, Alex Pulalo, Franco Hita, Emaleu Serge hingga Erol Iba.

Kembali bermasalah dengan keuanganSetelah selang beberapa waktu, pengelolaan Arema kembali beralih. Bentoel selaku pengelola mengembalikan Arema pada yayasan.

Hal itu membuat Arema kembali harus berjuang untuk bisa bertahan hidup. Bahkan pada musim 2008/2009 Arema nyaris kembali terdegradasi.Beruntung, tim Singo Edan mampu selamat dan bertahan di kompetisi Indonesia Super League. Bahkan semusim setelahnya ditangan pelatih asal Belanda, Robert Rene Albert, Arema sukses meraih gelar juara Indonesia Super Leauge 2009/2010 dengan mengandalkan pemain macam M Ridhuan, Roman Chmelo, Noh Alam Shah hingga Achmad Bustomi.

Diterpa dualisme kepemilikanSelain masalah keuangan, Arema juga diterpa dualisme kepemilikan. Dualisme itu terjadi sejak tahun 2011 dengan munculnya dua kubu.

Kubu pertama adalah Arema Cronus. Sedangkan kubu kedua yaitu Arema Indonesia yang dikelola oleh Novi Acub Zaenal yang merupakan istri Lucky Acub Zaenal, atau menantu sang pendiri. Kedua kubu pun saling mengklaim kepemilikan.Bahkan, saat terjadi dualisme liga Indonesia, mereka memilih jalan sendiri. Saat itu ada dua versi Arema yaitu Arema yang berlaga di Indonesia Premier League (IPL) dan Arema yang bertanding di Indonesia Super League (ISL).

Silang sengkarut permasalahan itu terjadi hingga kini. Jika Arema ISL atau yang kini bernama Arema FC kini berlaga di Liga 1, Arema Indonesia harus memulai dari Liga 3. (KK)

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 104676
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini