bendera kebangsaankuaku menyerah kepada kebanggan lembut
tergenggam satu hal dan kukenaltanah dimana ku berpijak berderak
awan bertebaran saling memburuangin meniupkan kehangatan bertanah air
semat getir yang menikam berkalimakin samar
mencapai puncak ke pecahnya bunga apipecahnya kehidupan kegirangan
menjelang subuh aku sendirijauh dari tumpahan keriangan di lembah
memandangi tepian lauttetapi aku menggenggam yang lebih berhargadalam kelam kulihat wajah kebangsaankumakin bercahaya makin bercahaya
dan fajar mulai kemerahan
- “Jakarta 17 Agustus Dini Hari” – Sitor Situmorang
Sumber : 102206