Kau tetap IndonesiakuMERDEKA..MERDEKA..MERDEKA
12. Mengenang oleh Yuliani Megantari.Muak jadi budak
Mereka maju dengan penuh yakinMenentang benteng besi bersama
Sembilan obor telah menancap di sudut- sudut bumiBumi yang telah basah
Ketika mereka bergegasDi pintu pagi yang cemas
Aku hanya dapat menanti kabar dari langit dan bumiDentang jam berbunyi detik demi detikMereka telah pergiKembali pada cahaya, yang menjadi air
Mengalir pada muara yang tak pernah berbatasKembali pada api, tanah pijakan ibu pertiwi
Terbang ke atas langit tak berlapis yang menyatu bersama udaraMerongga dalam kekekalan
Bumi telah mencatat nama merekaPada sebuah puisi yang kurangkai ini
Editor : Saridal MaijarSumber : 101564