Diduga Dipaksa Lahiran Normal, Leher Bayi Sengaja Dipotong Demi Selamatkan Ibu di RSUD Jombang

×

Diduga Dipaksa Lahiran Normal, Leher Bayi Sengaja Dipotong Demi Selamatkan Ibu di RSUD Jombang

Bagikan berita
Ilustrasi melahirkan, (Foto: Istimewa)Ilustrasi melahirkan, (Foto: Istimewa)
Ilustrasi melahirkan, (Foto: Istimewa)Ilustrasi melahirkan, (Foto: Istimewa)

KLIKKORAN.COM - Baru-baru ini tengah viral kasus potong leher bayi di RSUD Jombang, Jawa Timur demi menyelamatkan nyawa Ibu yang melahirkan.Hal ini mendapat komentar negatif oleh warganet setelah akun Tiktok @susantiluk merepost ulang peristiwa tersebut di laman media sosialnya.

[embed]https://www.tiktok.com/@susantiluk/video/7127135067779910939?is_copy_url=1&is_from_webapp=v1[/embed]"Aku org medis,tapi kalau gini konsepnya aku gak paham sampai leher potong bayi..kan bisa SC..lagian masih bukaan 7 kok udh mau dilahirin," tulis Netizen.

"Padahal ibunya sudah bersedia di SC karena tidak kuat, dan berat bayinya yang besar.. kalau keputusan tepat kok bisa jadi gini pak yaallah," tulis Netizen.Rohma Roudotul Jannah (29) harus rela kepala anaknya dipotong oleh pihak RSUD Jombang demi menyelamatkan nyawanya.

RSUD Jombang terpaksa melakukan hal tersebut lantaran kondisi bayi sudah meninggal, dan harus segera dikeluarkan dari rahim si Ibu.Sebelum keputusan itu diambil, tim dokter punya 3 opsi dan telah diskusikan dengan matang demi keselamatan sang ibu.

Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan (Yanmed) RSUD Jombang dr Vidya Buana mengatakan persalinan normal sudah membuat kepala bayi keluar. Namun, terjadi kemacetan persalinan karena bahu bayi tersangkut (distosia bahu)."Kepala sudah lahir, terjadi distosia bahu. Dalam proses melahirkan, kan terjadi penyulit itu sehingga bayi meninggal," kata dr Vidya dilansir dari DetikJatim.

Ia juga menjelaskan bahwa ada 3 dokter yang dilibatkan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi pada persalinan tersebut.Tetapi hingga 10 menit berselang tim medis mendapat masalah terkait tubuh bayi tersangkut, namun kepalanya sudah lahir lebih dulu dengan keadaan sudah meninggal.

"Dokter sudah menerapkan segala teori di kedokteran terhadap bayi ini. Namun, tidak berhasil. Sehingga akhirnya diputuskan menyelamatkan ibunya," terangnya.dr Vidya juga menjelaskan bahwa sebelum mengambil tindakan seperti itu ada 3 opsi yang bisa dilakukan, diantaranya memaksa tubuh bayi keluar dengan risiko sang ibu mengalami robek pada jalan bayi.

Kedua, merobek tubuh bayi untuk mengeluarkan organ-organnya. Sehingga tubuh bayi yang menyusut bisa ditarik keluar. dan ketiga memotong kepala bayi, lalu mengeluarkan tubuhnya melalui prosedur operasi."Jadi, memisahkan dulu kepalanya supaya badannya bisa diangkat lewat operasi. Karena kalau dikembalikan lagi kepalanya juga tidak bisa. Itu sudah atas persetujuan keluarga, sudah kami jelaskan kepada keluarga," jelasnya.

Sang Suami Laporkan RSUD Jombang

Tak terima oleh tindakan yang diambil oleh pihak RSUD Jombang, Yopi Widianto (26) suami Rohma Roudotul Jannah melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian, dengan dugaan RSUD Jombang memaksa istrinya untuk lahiran normal.

Masih dari DetikJatim, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengatakan penyelidikan kasus kematian bayi di RSUD Jombang ini digelar mulai Selasa (2/8). Sebab, sehari sebelumnya, Senin (1/8) sore, suami Rohma, Yopi, melapor ke SPKT Polres Jombang."Yang dilaporkan Pasal 359 KUHP, UU Kesehatan, UU Tenaga Kesehatan, dan UU Perlindungan Konsumen," kata Giadi.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 100675
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini