Kenali 13 Efek Samping dari Pengobatan Kemoterapi Modern, Diare hingga Depresi

×

Kenali 13 Efek Samping dari Pengobatan Kemoterapi Modern, Diare hingga Depresi

Bagikan berita
Efek samping kemoterapi, (Foto: Istimewa)perasaan mual dan muntah (FOTO: GOOGLE)rambut rontok (foto: klikdokter)
Efek samping kemoterapi, (Foto: Istimewa)perasaan mual dan muntah (FOTO: GOOGLE)rambut rontok (foto: klikdokter)

Ada jenis obat kemoterapi yang berefek samping diare. Bahkan saat masa diare terkadang juga disertai dehidrasi yang parah hingga harus dilakukan perawatan diare secara intensif. Terkadang gangguan sembelit juga menyertai diare.5. Rambut Rontok

[caption id="attachment_97348" align="alignnone" width="250"]rambut rontok (foto: klikdokter) Rambut rontok[/caption]Rambut rontok ini biasanya terjadi setelah dua atau tiga minggu memulai pengobatan kemotarapi.

Dikarenakan obat yang dikosumsi pasien kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok.Selain itu obat tersebut juga dapat menyebabkan rambut patah di sekitar kulit kepala. Efek patahan rambut ini bersifat sementara dan terjadi setelah beberapa minggu pengobatan kemoterapi.

Namun, setelah pengobatan kemoterapi berakhir tentu saja rambut bisa tumbuh kembali.6. Gangguan Otot dan Saraf

Ada banyak dari obat kemoterapi yang sebagian dari pasien mengalami sakit pada otot dan sebagian lagi pada merasakan sakit pada bagian saraf-saraf  yang lain.

Banyak pula dari obat-obat tersebut bisa menimbulkan kesemutan dan mati rasa pada jari dan tangan atau jari kaki. Serta menyebabkan kelemahan pada otot kaki.7. Darah Terkontaminasi

Ada beberapa jenis dari obat kemoterapi yang prosesnya dapat mengganggu sum-sum tulang dimana pada sum-sum tulang merupakan tempat terjadinya proses sel darah.

Sehingga jika terjadi, maka bisa menyebabkan penurunan pada jumlah sel darah.Hal yang paling sering terjadi adalah penurunan sel darah putih atau juga sering disebut leukosit. Penurunan sel darah atau leukosit terjadi pada setiap kemoterapi.

Maka tes darah akan dilakukan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal.8. Rentan Terkena Infeksi

Akibat penurunan jumlah leukosit, maka terkena infeksi bisa terjadi. Karna leukosit merupakan sel darah yang berfungsi untuk melindungi diri dari infeksi.

Editor : Saridal Maijar
Sumber : 97326
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini