Pembahsan Ramalan dalam Hadist
Dalam Hadist yang diriwatakan ( Ahmad : 9532 ) bahawsanya Rasulloh SAW bersabdaمَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ahmad no. 9532. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Mempercayai Ramalan Membuat Sholat Tertolak 40 Hari
Mempercayai ramalan mendatang dosa yang besar bahkan Ibadah Sholat kita selama 40 Hari tidak akan diterima oleh Allah SWT, sebagai mana hadist Nabi Muhammad SAWمَنْ أَتَى عَرَّافًافَسَأَلَهُ عَنْ شَيْ ٍٕ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلَاةُ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً“Barangsiapa yang mendatangi peramal/ dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).
Hadist ini menjelaskan bahwasanya mempercayai ramalan bukan hal yang kecil melainkan dapat merusak ketauhidan yang ada dalam setiap muslim.Begitu juga sholat yang kita lakukan sehari semalam tidak akan diterima selama 40 hari, padahal sholat adalah amalan pertama yang akan dihisab kelak.Itulah penjelasan tentang pandangan Islam terkait ramalan. Semoga artikel bermanfaat. (KK)
Editor : Saridal MaijarSumber : 85368