KLIKKORAN.COM - Bencana gempa bumi kembali terjadi di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya, berpusat di Mentawai.Terbaru, pada Senin 12 September pukul 06.10 WIB terjadi gempa bumi berkekuatan 6.0M yang berpusat di Mentawai.
Kejadian tersebut mendapat beberapa spekulasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) akan berpotensi terulang.
Baca juga: Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Sumatera Barat, Pasien RSUP M Djamil Padang Berhamburan
Simak beberapa fakta terkait potensi gempa Sumatera Barat yang berpotensi terulang kembali, agar masyarakat lebih waspada.BMKG merangkum beberapa kondisi yang dapat meningkatkan potensi gempa yang berpusat di Mentawai, Sumatera Barat akan terulang.
Gempa Sumatera Barat Berpotensi Terulang Kembali
Menurut BMKG setempat, gempa yang mengguncang wilayah Sumatera Barat dan berpusat di Mentawai disebabkan Megathrust.Megathrust berasal dari kata mega dan thrust yang berarti besar dan bermakna dorongan, ternyata parnah terjadi tahun 1797.
Baca juga: Gempa 6,4 Magnitudo Guncang Sumatera Barat, Titik Gempa di MentawaiGempa besar berkekuatan Magnitudo 8,8 tersebut mengalami seismic gap atau sepi gempa, sehingga menyimpan potensi gempa bumi besar."Gempa ini akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona Megathrust Mentawai-Siberut," kata Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono melansir Kompas.
Penelitian terkait Megathrust telah dilakukan beberapa tahun terakhir, bahkan adanya potensi terjadi tsunami.
Kenapa Sumatera Barat sering Gempa?
Sumatera Barat terletak pada patahan (sesar) Semangko, merupakan daerah yang dilalui oleh dua patahan.
Baca juga: Gempa M 3,9 Hari Ini 15 Juli 2022 Wilayah Bukittinggi, Agam hingga Maninjau, Berikut Alasan Sumatera Barat Sering Gempa
Patahan besar tersebut diakibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik Eurasia dengan Indo-Ausralia.Tumbukan kedua lempeng tersebut terjadi di wilayah bagian Barat Kepulauan Mentawai.
Kejadian gempa bumi dan letusan Gunung api berasosiasi dengan pergerakan lempeng tersebut.Besaran dan intensitas gempa yang terjadi di Sumatera barat, tergantung pusat gempa clan kondisi geologisnya.
Editor : Saridal MaijarSumber : 115195