Shalat Isyroq Amalan yang Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah

×

Shalat Isyroq Amalan yang Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah

Bagikan berita
Shalat Isyroq Amalan yang Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah (pixabay)
Shalat Isyroq Amalan yang Setara dengan Ibadah Haji dan Umrah (pixabay)
KLIKKORAN.COM - Bagi kita umat muslim tentu diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji apabila mampu dan pahala bagi orang yang menjalankannya begitu besar. Namun Allah SWT sungguh Maha Pemurah, bagi kita yang tidak mampu, kita tetap bisa melaksanakan amalan yang setara ibadah haji, apa itu? Dilansir dari bekalislam.firanda.com namanya adalah Sholat Isyroq secara bahasa adalah: Syaroqot asy-syamsu syuruuqon termasuk bab qo’ada (yang mashdarnya qu’uudan sehingga syaroqo mashdarnya syuruuqon) dan juga (mashdarnya bisa) syarqon yang artinya terbit. Asyroqot dengan tambahan alif artinya menerangi, diantara mereka ada yang menjadikan keduanya (syaroqot dan asyroqot) satu makna. Dan asyroqo artinya masuk ke waktu syuruk (terbitnya matahari).

Keutamaan Shalat Isyroq

Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ “Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, « مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ » “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.”

Asal Penamaan Shalat Isyroq

Adapun secara istilah: Sholat isyroq adalah sholat yang dilakukan setelah matahari terbit setinggi tombak. Asal penamaannya berdasarkan penafsiran Ibnu ‘Abbas -radhiyallahu ‘anhuma: Aku telah membaca antara mushaf, aku tidak mengenal shalat isyroq kecuali sekarang ini. Penyebutan shalat ini dengan shalat isyraq berdasarkan penamaan sahabat Ibnu ‘Abbas. Dari ‘Abdullah bin Al Harits, ia berkata, أن ابن عباس كان لا يصلي الضحى حتى أدخلناه على أم هانئ فقلت لها : أخبري ابن عباس بما أخبرتينا به ، فقالت أم هانئ : « دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم في بيتي فصلى صلاة الضحى ثمان ركعات » فخرج ابن عباس ، وهو يقول : « لقد قرأت ما بين اللوحين فما عرفت صلاة الإشراق إلا الساعة » ( يسبحن بالعشي والإشراق) ، ثم قال ابن عباس : « هذه صلاة الإشراق » Ibnu ‘Abbas pernah tidak shalat Dhuha sampai-sampai kami menanyakan beliau pada Ummi Hani, aku mengatakan pada Ummi Hani, “Kabarilah mengenai Ibnu ‘Abbas.” Kemudian Ummu Hani mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat Dhuha di rumahku sebanyak 8 raka’at.” Kemudian Ibnu ‘Abbas keluar, lalu ia mengatakan, “Aku telah membaca antara dua sisi mushaf, aku tidaklah mengenal shalat isyroq kecuali sesaat.” (Allah berfirman yang artinya), “Mereka pun bertasbih di petang dan waktu isyroq (waktu pagi).”

Tata Cara Pelaksanaan Shalat Isyroq

Shalat isyraq memiliki waktu pelaksanaan lebih pendek dari shalat dhuha yakni harus dikerjakan di awal waktu setelah matahari terbit. Shalat isyraq adalah shalat yang dikerjakan pada waktu ketika matahari setelah terbit sekira satu tombak. Jika dikonversi ke dalam satuan waktu, pelaksanaa Sholat Isyroq dilaksankan kurang lebih 15 menit setelah matahari terbit.

Shalat isyroq dilakukan sebanyak dua raka’at. Gerakan dan bacaannya sama dengan shalat pada umunya.

Berdasarkan hadits-hadits yang telah dikemukakan, shalat isyroq disyariatkan bagi orang yang melaksanakan shalat jama’ah shubuh di masjid lalu ia berdiam untuk berdzikir hingga matahari terbit, lalu ia melaksanakan shalat isyroq dua raka’at.

Perlu diingat, amal-amal ini tidak bisa menggugurkan kewajiban berhaji dan berumrah. Orang-orang yang telah mengerjakan amal-amal ini tetap wajib melaksanakan ibadah haji dan umrah bagi yang mampu. Meskipun pahalanya memang sama, tetapi derajat dan prestisenya jelas beda di hadapan Allah. Oleh karenya, jangan berhenti berazam sembari terus beramal shalih. (kk) *kosultasisyariah.com, bekalislam.firanda.com Editor : Saridal Maijar
Sumber : 91266
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini