"Cocok Untuk wisata scuba diving dimana terdapat pick missy horse (kuda laut mini/terkecil didunia), untuk memancing juga enak. Nikmati suasana pelabuhan dg berbagai kapal besar/container maupun kapal kecil dg kondisi air laut yg sangat jernih," tulis ariefrahja pada situs Tripadvisor.
4. Danau Tondano Sulawesi Utara
Keempat, tempat wisata Danau Tondano Sulawesi Utara disebut terluas di kawasan tersebut dengan 48 km² dan Ketinggian permukaan 600 m serta diapit oleh berbagai gunung seperti Lembean, Kaweng, Masarang hingga Bukit Tampusu.
Jaraknya cuma 30 km dari Manado dengan sajian berbagai kuliner lezat seperti ikan mas bakar beserta tumisan kangkung khas kuliner daerah, kamu akan menikmati liburan menyenangkan dan tetap mengisi perut dengan hidangan lezat.
Terbentuknya Danau Tondano Sulawesi Utara, konon juga disebabkan oleh letusan dahsyat sesuai legenda sepasang manusia yang melanggar aturan, mereka nekat kawin lari arah ke hutan dan menghiraukan nasihat orangtua hingga sebabkan kawasan gunung meletus.
Selain Danau Tondano Sulawesi Utara, di area sekitar juga terdapat beberapa objek wisata lain seperti Sumaru Endo dan Resort Wisata Bukit Pinus serta Gua tikus hingga kawasan Tondano Pante. Intinya, sekitar kawasan adalah tempat wisata favorit.5. Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara
Terakhir, tak ada yang dapat mengalahkan pesona Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara karena akan sangat rugi jika tidak berkunjung. Kamu dapat menyaksikan keindahan bawah laut yang sangat luar biasa, bahkan lokasinya dikelilingi pulau-pulau indah.
Seperti pulau Bunaken, pulau Siladen, pulau Nain dan pulau Mantehage serta Pulau Manado Tua hingga Tanjung Pisok. Terdapat 4 spot menyelam yang populer seperti Malcolm, Bethlehem, Emma Point dan Rumah Ikan. "Bulan Juni adalah waktu kunjungan terbaik," ujar Heni selaku PEH Balai TN Bunaken.
Bahkan, pemuliahan ekosistem terumbu karang telah mulai dilakukan sejak Juni 2023 menggunakan Metode Ecoreef dan MARRS agar tidak hancur karena bencana alam. Pelaksanaannya melibatkan banyak pihak dari berbagai instansi penyuluh seperti PEH, Polhut dan MMP serta kader konservasi hingga mahasiswa magang.
Editor : Fathia
