KLIKKORAN.COM - Calon Presiden Prabowo Subianto dianggap memiliki program yang mampu mengatasi radikalisme jika beliau dipercaya sebagai pemimpin berikutnya di Indonesia.
Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Meidi Kosandi, mengapresiasi komitmen Prabowo dalam meningkatkan mutu pendidikan sebagai langkah konkret dalam memerangi paham radikalisme.
Menurut Meidi, kecenderungan radikalisme masih kerap terjadi di Indonesia, yang dianggap sebagai ancaman serius bagi generasi muda.
Dalam penelitian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2022, terungkap bahwa sekitar 33 juta penduduk Indonesia terpapar oleh radikalisme.
Menghadapi situasi tersebut, Program Asta Cita yang diusung oleh Prabowo berfokus pada peningkatan sektor pendidikan sebagai langkah pencegahan radikalisme. Salah satu contohnya adalah melalui alokasi dana abadi untuk pendidikan dan pesantren.
Penggunaan dana tersebut ditujukan untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia. Meidi mengapresiasi pendekatan Prabowo dan pasangannya, Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, terhadap pendidikan berbasis agama dengan pemberian dana abadi untuk pesantren.Menurut Meidi, pesantren dalam beberapa tahun terakhir jarang mendapat perhatian serius, padahal dana abadi pesantren telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren.
Meidi juga menegaskan bahwa melalui dana abadi pesantren, Prabowo-Gibran tidak hanya berusaha meningkatkan mutu pendidikan, tetapi juga mendorong penguatan generasi muda agar tidak mudah terpengaruh oleh paham radikalisme.
"Terlihat adanya perhatian yang lebih serius dari Prabowo-Gibran untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Pesantren," tutur Meidi. (*)
Editor : Heru CandrikoSumber : Jabar.Tribunnews.com