Sering Tidak Fokus Bekerja? Waspada Gejala ADHD, Simak Penanganannya!

×

Sering Tidak Fokus Bekerja? Waspada Gejala ADHD, Simak Penanganannya!

Bagikan berita
Ilustrasi ADHD Pada Orang Dewasa (foto: Pexels)
Ilustrasi ADHD Pada Orang Dewasa (foto: Pexels)

Hal ini pada suatu titik tertentu, akan bermasalah terhadap rutinitas karena tentu saja seorang manusia memiliki jadwal yang harus dipenuhi. Misal kerja dari jam sekian sampai sekian, lalu liburan dan atau sekedar menonton televisi sebagai hiburan. Sementara para penderita ADHD, cendrung tidak tahu cara bersenang-senang.

Penyebab Terjadinya Gangguan ADHD Pada Manusia

Ilustrasi ADHD (foto: Pexels)
Ilustrasi ADHD (foto: Pexels)

Nah, bagi kamu yang merasakan beberapa gejala tersebut, ada beberapa penanganan yang bisa diterapkan. Pertama yaitu membuat jadwal harian, menentukan waktu bangun dan tidur pada jam yang sama. Begitu pula dengan saat bekerja, saat liburan serta lainnya.

Intinya, kamu harus membuat jadwal alokasi yang jelas terhadap rutinitas harian. Menurut Alodokter, gejala ini tidak bisa disembuhkan. Tapi bisa ditangani dengan beragam terapi seperti menyusun barang-barang tertentu, kemudian mengingat kembali terkait peletakannya.

Jika pada anak-anak, si penderita akan cendrung hyperaktif. Berbeda dengan orang dewasa yang cendrung makin malas, mood tidak jelas hingga kesusahan dalam mengelola stres. Bahkan pada kondisi tertentu, penderita akan sering menunda pekerjaan.

Namun kamu tidak bisa melakukan diagnosa sendiri jika merasakan gejala di atas, kamu tetap harus mendatangi pihak yang tepat seperti Psikolog misalnya. Tapi beberapa hal seperti membuat jadwal rutin tadi hingga olahraga teratur, dapat menangani kondisinya secara umum.

Melansir informasi dari beberapa sumber, gangguan tersebut bisa dicegah dengan menghindari segala macam kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol serta narkoba. Tadi kan disebutkan bahwa penyebab ADHD bisa dari genetik, tapi lingkungan sekitar juga berpengaruh.

Cara Menangani ADHD dengan Berbagai Metode

Ilustrasi ADHD (foto: Pexels)
Ilustrasi ADHD (foto: Pexels)

Pada kondisi parah, penderita bisa menyalahgunakan penggunaan obat-obatan berbahaya hingga resiko bunuh diri. Tentunya penanganan dokter berupa pemberian obat penenang, atau sekedar perawatan kejiwaan sangat dibutuhkan.

Beberapa penanganan yang bisa dilakukan yaitu psikoterapi, terapi perilaku kognitif dan terapi obat stimulan & non stimulan menurut publikasi artikel Klikdokter. Selain itu menurut artikel Hello Sehat, ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan seperti tidur cukup dan terapkan pola hidup sehat.

Selain itu, kamu juga bisa melatih fokus dan manajemen waktu. Misalnya jika ada tugas atau pekerjaan tertentu, langsung dikerjakan tanpa menunda-nundanya. Kamu juga bisa melakukan terapi perilaku kognitif dengan beberapa kali pertemuan dengan psikolog, agar membantu mengubah pola pikir.

Jika diperlukan, minum lah obat sesuai anjuran dokter seperti dopamin yang membantu menjaga keseimbangan beberapa senyawa dalam otak. "Dosis obat dalam pengobatan ADHD harus dimulai dari tingkat rendah dan bisa ditingkatkan secara bertahap," demikan keterangan dr. Mikhael Yosia dalam artikel Hello Sehat.

Editor : Fathia
Bagikan

Berita Terkait
Terkini