Ketua Panitia Pengarah Munas MUI ke-10, KH Abdullah Jaidi menegaskan sistem pemilihan kepengurusan di MUI jauh, dari hiruk-pikuk politik dan mengedepankan asas musyawarah mufakat.
Hal ini tak lain karena bagaimanapun MUI adalah, wadah ulama yang menjadi teladan umat secara luas.
"Kita tegaskan bahwa pemilihan ketua umum tidak ada bias politik, karena kita bukan partai politik,"
jelas Abdullah.
Munas X MUI berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, 25-27 November 2020. Munas digelar secara luring dan daring.
Peserta luring adalah pengurus MUI Pusat dan perwakilan daerah, sementara peserta daring adalah para pengurus daerah.
Baca juga : Rapid Test Pengawas TPS Pariaman, Bawaslu Temukan Yang Reaktif
Munas X MUI mengangkat tema 'Meluruskan Arah Bangsa dengan Wasathiyatul Islam, Pancasila, dan UUD NRI 1945, secara Murni, dan Konsekuen'.
Munas X MUI akan membahas sejumlah agenda penting, antara lain fatwa, rekomendasi, dan pergantian kepengurusan dan puncak pimpinan MUI untuk periode 2020-2025. (sumber : Detik)
Editor : Saridal MaijarSumber : 3516