Bila ada satu orang saja yang mengabaikan protokol kesehatan dan kebetulan orang tersebut “carrier”, pembawa virus corona, sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG) maka setiap yang menghadiri acara maulid tersebut berpotensi terinfeksi dan menjadi korban baru virus corona.
Baca juga : Patut Diamalkan, Doa Nabi Musa As. Untuk Kebaikan Dunia Akhirat.
Karena itu perlu komitmen semua orang untuk mencegah munculnya klaster baru penularan Covid-19 di Aceh. Kita harus membuktikan bahwa pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh tidak memunculkan klaster baru Covid-19.
Selanjutnya Ia menerangkan, selain menerapkan protokol kesehatan dalam bentuk menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan, juga mencegah terjadinya kerumunan pada saat berlangsungnya dakwah maulid, yang biasanya berlangsung pada malam hari. Jumlah pengunjung hendaknya dibatasi dan disesuaikan dengan luas tempat yang tersedia, sehingga prinsip menjaga jarak dapat dipenuhi.
Nova juga menyarankan kepada para penceramah maulid agar dapat menyampaikn pesan-pesan dakwah secara bijak dan sejuk, menghindari hoax terkait Covid-19, yang beredar sangat masif di tengah masyarakat.
"Sebaliknya, ustadz atau ustadzah, selaku ‘guru besar’ bagi masyarakat, hendaknya dapat menyampai pencerahan dan pembelajaran, tentang tuntunan Islam dalam menghadapi wabah penyakit, seperti Covid-19 yang kita hadapi saat ini, "sampainya.
Dijelaskan Nova, virus corona telah menjadi ancaman di seluruh dunia dan merupakan musuh kita semua yang tidak terlihat, tapi penularannya sangat cepat dan juga mematikan.
"Kita harus menghapinya dengan semangat ukhuwah Islamiyah dan rasa persatuan. Cukup sudah jatuh korban masyarakat dan rakyat Indonesia. Jangan ada lagi dokter atau tenaga kesehatan yang terenggut jiwanya dalam menyelamatkan ribuan korban yang terpapar, "ujarnya lagi.
Baca juga : Perlu Diketahui, 8 Hal Tentang Khabib Sebelum Pensiun dari UFC
Ia berharap, Peringatan Maulid Nabi di tengah pandemi hendaknya menjadi momentum persatuan, memperkecil perbedaan dan menghilangkan segala permusuhan.(hm)
Editor : Saridal MaijarSumber : 1374