PAINAN -- PC Gerakan Pemuda Kabah Pesisir Selatan menilai munculnya konstruksi poros politik menyongsong Pilkada 2020 yang digagas dan dipelopori Partai Golkar, PPP, PKB, Hanura dan PDIP Pesisir Selatan harus dimaknai sebagai upaya konsolidasi politik total para politisi muda.
Bersatunya kekuatan politisi muda lintas partai ini harus diterjemahkan pula cermin kebangkitan dan kesadaran kolektif yang dihajatkan ingin membuat sejarah baru.
PC GPK Pesisir Selatan menilai gimick politik yang diperagakan oleh politisi muda ini sebagai upaya mendobrak tradisi kemapanan atau establishme langgam politik lama yang kerap menisbikan peran kaum muda.
Baca juga :Hal yang Akan di Prioritaskan Mulyadi di Pesisir Selatan
"Belajar dari situasi Pilkada masa lalu, koalisi Lima partai ini nampaknya ingin membangun perspektif dan citra baru dalam melakukan agregasi politik lebih maju di Pemilukada 2020," kata Ketua GPK Pesisir Selatan, Ari Nurkomari, yang didampingi Ketua DPC PPP Pesisir Selatan, Senin, 26 Oktober 2020.
Menurut laki-laki yang kerap disapa Ncang ini, Pemilukada PesSel 2020 diprediksi akan melahirkan Paslon baru yang memiliki power dan track record yang mumpuni sebagai calon kepala daerah yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
"Fenomena munculnya beragam calon dari berbagai latar belakangan ini merupakan keinginan yang kuat menjadi best of the best melalui pesta demokrasi lima tahunan,” kata Ketua GPK PesSel, Ari Nurkomari.
Selanjutnya Ari mengakui berbagai calon pendatang baru yang mencuat di publik belakangan ini rata-rata belum pernah mengikuti berbagai konstestasi politik pemimpin daerah sebelumnya.
Baca juga : Besok Operasi Zebra Serentak, Ada 8 prioritas Pelanggaran Yang Akan Ditindak.
"Jadi wajar jika saat ini tingkat popularitas dan elektabilitasnya di bawah Petahana dan akseptabilitas Paslon yang belum merata di mata konstituen,” katanya.
Editor : Saridal MaijarSumber : 1302