Nasional - Pastinya tidak asing mendengar kata Freeport, yaitu salah satu perusahaan tambang terkemuka di dunia. Melakukan eksplorasi, menambang, dan memproses bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak di daerah dataran tinggi Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia.
Baca juga : Inilah harga emas logam mulia Antam di Pegadaian per 13 Oktober 2020
PT Freeport dikenal dengan tambang emas nya selama bertahun-tahun, namun menurut Tony Wenas, emas ternyata bukan komoditas hasil tambang utama Freeport.
"Komoditas yang di hasilkan dari tambang ialah bijih, dengan kandungan mineral utama yaitu tembaga." Jelas Presiden Direktur Freeport Indonesia itu.
Kelolaannya Dari hasil tambang tersebut, terdapat kandungan mineral lain, yakni emas dan perak. "Jadi menambang satu ore-nya, di dalam ore tersebut terdapat kandungan tembaga, emas, dan perak," dikutip dalam diskusi virtual bersama Harian Kompas, Jumat (16/10/2020).
Lebih lanjut, Tony menjelaskan, produksi tembaga jauh lebih banyak ketimbang emas. Jika dibandingkan, dari satu hasil tambang bijih atau ore, di dalamnya terdapat kandungan 1 persen tembaga. Sementara emas hanya dapat diperoleh sekitar 1 gram, dari hasil tambang ore sebanyak 1 ton.
"Kalau kandungan tembaga-nya kira-kira sekitar 1 persen dalam bijih, kandungan emas rata-rata sekitar 1 gram per ton. Jadi kalau dilihat tembaga-nya 1 persen, emas-nya 1 gram, jadi lebih banyak tembaga," tambahnya.
Tony mengungkapkan, Karena hasil utama tembaga ini, Presiden ke-2 RI, Soeharto, memberi nama wilayah Tembagapura untuk pemukiman para pekerja Freeport.
"Jadi ditambang satu kali, satuan bijih di ambil isinya ada tembaga, ada emas, ada perak. Makanya nama kotanya Tembagapura," ujarnya lagi.
Baca juga : Bahasa Inggris Memang Penting, Tapi Lestarikan Juga Bahasa Ibu Kita.
Editor : Saridal MaijarSumber : 768