Politik – Pengesahan Omnibus Law oleh DPR masih membuat geram masyarakat, hari ini (08/10/20) mahasiswa kembali menggelar demo di depan kantor DPRD daerah masing-masing.
DPRD Sumbar dipadati sejumlah penggelar aksi dari berbagai almamater, mulai dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Diketahui, mahasiswa yang datang membawa bendera dan spanduk ini sudah berkumpul sejak pukul 12.30 WIB. Tak hanya mahasiswa, pelajar sekolah pun ikut menjalankan aksinya.
Baca juga : Kontroversi Omnibus Law Di Indonesia Sampai Disorot Media Asing, Apa Yang Terjadi?
Sementara mahasiswa di Pasaman Barat, bergerak menuju Gedung DPRD Pasaman Barat sekitar pukul 13.00 WIB. Sejumlah spanduk sindirian untuk DPR terlampir, mengawal hari ke-2 protes masyarakat terhadap Pengesahan UU Cipta Kerja tersebut.
“Cukup mantanku yang kejam, DPR jangan,” demikian salah satu tulisan di spanduk yang dibawa penggelar aksi.
Mahasiswa dan pelajar tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi, yang kebetulan harus pulang kampung karena pandemi. Beberapa pelajar juga ikut menuliskan kekecewaan mereka dan meminta UU Cipta Kerja dibatalkan, karena merugikan buruh dan juga merugikan masyarakat.
“Orang tua kami terancam kalau seperti ini, kami tolak Omnibus Law,” ujar salah seorang pelajar yang ikut dalam aksi itu.
Berbeda dengan Mahasiswa di Payakumbuh dan Limapuluh Kota, yang turun ke jalan dan melakukan long march menuju kantor DPRD Limapuluh Kota. Baca juga : Ribuan Massa yang Tergabung Dari Mahasiswa Mengepung Kantor DPRD Sumbar
Kericuhan serupa juga telah terjadi di Kota Padang pada (07/10/20), ketika ketua DPRD Sumbar, Supardi datang menemui mahasiswa dan aksi lempar botol kearah gedung DPRD pun tak bisa dihindari. (sumber : Langgam.id)
Editor : Saridal MaijarSumber : 347