Melansir News Mongabay yang mewawancarai seorang warga sipil asal Indonesia, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap keputusan Muhammadiyah dalam kasus ini.
“Kekecewaan masyarakat terhadap elite Muhammadiyah dapat merugikan seluruh amal usaha Muhammadiyah yang telah terpandang,” kata Firdaus Cahyadi.
Pernyataan serupa juga diserukan oleh Muhammad Jamil, kepala hukum di Jaringan Advokasi Tambang (Jatam). "Sangat disayangkan, ketika yang lain menjauh dari batu bara, tiba-tiba organisasi keagamaan masuk dan ikut campur dalam bisnis ini.”
Pada pernyataan lain, Wahyu Perdana sebagai salah satu anggota Muhammadiyah di Jawa Timur setuju dengan semua kontra dan sepakat untuk menolak pengelolaan tambang besar yang ditakutkan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan masa depan. (*) Editor : Fathia
