KLIKKORAN - Muncul Virus Oropouche asal Benua Amerika di Brasil dan kini jadi ancaman bagi seluruh orang di dunia, termasuk juga Indonesia.
Dilaporkan bahwa terdapat 2 warga Brasil yang meninggal dunia, sebagai kematian pertama di dunia akibat Virus Oropouche melansir detik 29 Juli 2024.
Virus Oropouche dikenal dengan sebutan OROV yang telah tersebar di Kuba dan sekitarnya, apalagi penularannya melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis atau Culex quinquefasciatus.
Di Kuba sendiri, terdapat pelaporan sebanyak 74 kasus dengan kisaran usia penderita terbanyak dari 15-19 tahun. Berikut beberapa gejala, hingga cara cegahnya.
Gejala Virus Oropouche
Melansir situs CDC, Virus Oropouche ini mirip penyakit demam berdarah (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk chikungnya. Penderita akan merasakan gejala, hingga 8 hari setelah gigitan.
Beberapa gejalanya yaitu demam, menggigil dan nyeri punggung bagian bawah serta sakit kepala hingga hilang nafsu makan. Bahkan, mual dan muntah serta lemas sampai nyeri sendi & mata juga bisa.Menurut informasi yang beredar, biasanya penderita Virus Oropouche akan pulih dalam waktu 7 hari. Tapi yang jadi masalah, jika pemulihan memakan waktu hingga berminggu-minggu.
Karena berasal dari Benua Amerika, maka intensitas penyebaran akan diperkirakan telah sampai ke Prancis dan Kolombia serta Peru hingga Panama selama 10 tahun terakhir.
Pencegahan Virus Oropouche
Maka dari itu, WHO menyarankan beberapa tahapan pencegahan yang bisa dilakukan. Sama seperti pencegahan penyakit DBD, jangan biasakan menggenang air pada wadah dalam waktu lama.
Lalu sebaiknya, gunakan kelambu di kasur dan atau pakai obat dan segala alat pengusir nyamuk untuk disemprotkan ke ruangan hingga lotion di badan.
Editor : Fathia