PADANG - Mematangkan Rencana Kontinjensi Gempa dan Tsunami Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Barat lakukan review Renkon yang sudah di susun sebelumnya tahun 2014 lalu.
Adapun peserta lokakarya Renkon di hadiri oleh beberapa perwakilan Markas PMI Kabupaten/kota yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Sumatera Barat sebanyak 61 orang. Masing masing perwakilan di ikuti tiga orang, pertemuan berlangsung di Hotel Mariani Padang selama 4 hari dari 10 - 14 November 2020.
Sementara yang menjadi narasumber seperti dari BPBD Sumbar, Dokter Fakultas Unand, dan BMKG.
Ketua PMI Provinsi Sumatera Barat Aristo Munandar menyebutkan, PMI seluruh Kabupaten/Kota senantiasa ikut bagian dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah bahkan nasional dan internasional, sebut Ketua PMI Provinsi Sumatera Barat.
Dalam hal ini, Renkon gempa dan tsunami ini sangat penting bagi PMI, agar tidak terjadi kekeliruan dalam pelaksanaan penanggulangan bencana di lapangan untuk tahun-tahun mendatang, ujar Aristo.
Kata Aristo, bencana tidak bisa diprediksi, namun penting memperkuat kewaspadaan ketika bencana datang dan kekuatan kapasitas di dalamnya.
"Sekarang ini kita sedang menghadapi bencana non alam tanpa kita duga, yaitu Covid-19 dan ini juga masuk dalam tugas PMI untuk mengatasi penyebaran Covid-19", sebut Aristo.
Ketua PMI juga mengatakan, rencana yang sudah dibuat menitik beratkan pada saat bencana tiba, maka rencana yang maksimal dalam penanggulangan bencana itu di perlukan kematangan yang dipastikan dapat meminimalisir bencana ketika datang.
Sementara Kepala Markas PMI Sumbar Hidayatul lrwan menyebutkan, lokakarya review rencana kontinjensi bencana Gempa dan Tsunami ini akan menjadi acuan dalam melaksanakan tugas PMI, sebut Dayat.
Melalui lokakarya review Rencana Kontinjensi sangat penting karena menyangkut penaggulangan bencana ke depan, maka dari itu setiap PMI Kabupaten kota harus dapat hadir agar bisa memberikan masukan terkait Renkon setiap wilayah masing masing, sebut Kamarkas.
Editor : Saridal MaijarSumber : 2364
