Lifestyle - Dari larangan mudik, hingga penundaan pernikahan, sudah menghantui masyarakat indonesia beberapa bulan belakangan.
Pemerintah sendiri telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait hal ini, banyaknya tamu yang berkumpul dalam ruangan yang sama, tentunya bertolak belakang dengan protokol kesehatan yang dipatuhi.
Baca juga : Perrnikahan Ditunda, Nikita Willy Liburan Dulu
Karena itu, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, mengeluarkan kebijakan tentang tata cara menikah saat pandemi korona. Dikutip dari akun Twitternya @Kemenag_RI, yang menyatakan tetap melayani pencatatan nikah non online, baik yang dilakukan di Kantor Urusan Agama (KUA) ataupun di tempat lain.
Berikut beberapa tata cara yang perlu di perhatikan ketika ingin menikah di tengah pandemi korona :
- Membatasi Tamu Yang Hadir
Prosesi akad nikah di batasi dengan jumlah peserta yang hadir, tidak boleh lebih dari 10 orang yang dilengkapi masker dan handsanitizer tentunya.
Selain itu akad nikah dilakukan di ruangan terbuka, jika tidak memungkinkan, dapat dilakukan di ruangan tertutup dengan ventilasi yang sehat.
Bagi calon pengantin dan anggota keluarga yang mengikuti prosesi akad nikah, harus tetap menjaga kesehatan dengan memperhatikan prosedur kesehatan yang benar.
Selain calon pengantin dan anggota keluarga, orang lain yang hadir seperti petugas KUA, wali nikah, serta saksi juga harus mematuhi protokol kesehatan yang sama. Tak hanya itu, penghulu dan pengantin laki-laki diwajibkan menggunakan sarung tangan ketika melakukan ijab qabul.
- Menunda Pernikahan Sementara Waktu
Jika tetap menginginkan acara resepsi setelah menikah, yang mengundang tamu dalam jumlah banyak, ada baiknya untuk menundanya sampai batas waktu yang kondusif.
Jika memutuskan untuk menunda pernikahan, editor eksekutif situs web perencanaan pernikahan The Knot, Lauren Kay menyarankan cara terbaik untuk memberi tahu tamu dengan mengirim kartu cetak, catatan pribadi, atau panggil mereka secara personal.
- Menunda Bulan Madu
Pastikan destinasi yang di tuju terpantau aman dan tidak zona merah, perhatikan juga wilayah yang terdaftar pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), dan negara-negara dengan pembatasan perjalanan.
Baca juga : Bahan Bakar Terbaik Buat Sepeda Motor, Apa Pilihanmu?
Editor : Saridal MaijarSumber : 549
