KLIKKORAN.COM - Untuk kamu yang mencari apa arti Tempek dalam Bahasa Jawa kita akan mengulasnya kali ini.Tentunya, bagi masyarakat Jawa kata 'Tempek' bukanlah merupakan suatu kata yang asing.
Mengingat pesatnya perkembangan media sosial saat ini, tak heran jika netizen menemukan bahasa atau kata yang asing saat berselancar.Hal ini tentu dikarenakan pengguna media sosial di Indonesia berasal dari berbagai daerah yang terdiri dari beragam suku bangsa dengan bahasa yang juga berberda.
Pengguna mencoba mencari terjemahan bahasa yang asing bagi mereka untuk mengetahui apa maksud dari kata yang mereka temukan.Kali ini yang membuat warganet mulai penasaran dengan arti kata 'Tempek" dalam bahasa Jawa.
Untuk kamu yang belum tahu, yuk simak secara lengkap tentang apa itu 'Tempek' dalam bahasa Jawa.
Arti Kata Tempek dalam Bahasa Jawa
Saat ini pencarian arti kata 'Tempek' merupakan salah satu pencarian yang banyak di google.Berikut ini adalah penjelasan dan arti kata 'Tempek' dalam Bahasa Jawa.
Pencarian yang terkait dengan Tempek adalah Tempe yang apabila diucapkan akan memiliki nada yang hampir mirip.Seperti yang kita ketahui, kata 'Tempe' merupakan olahan makanan yang terbuat dari kedelai yang diberi ragi.Sedangkan, asal usul kata 'Tempek' berasal dari daerah Jawa yang jutru memiliki makna yang tidak baik.Seperti penelusuran klikkoran, untuk arti kata 'Tempek" dalam bahasa jawa artinya adalah vagina atau kemaluan dari perempuan.
Masyarakat Jawa pasti mengetahui tentang arti sebenarnya dari kata ini.Biasanya kata 'Tempek" ini digunakan sebagai bentuk makian, umpatan, hingga mengintimidasi seseorang.
Salah satu thread dari pengguna kaskus menjelaskan:,"Penulisannya emang agak beda, tapi pelafalannya mirip", tulisnya."Pokoknya jangan bilang: Aku mau tempe' pas kamu berkunjung ke temen kamu yang orang Jawa. Bisa dicabein tuh mulut. Soalnya tempe(k) dalam bahasa Jawa artinya kemaluan cewek.", sambungnya.
Nah, demikian asal usul dan arti dari kata 'Tempek' dalam bahasa Jawa yang sebenarnya.Jadi, untuk penggunaan kata ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena memeliki arti yang tidak baik.
Editor : Saridal MaijarSumber : 83147