Keluarkan Lahar Dingin, Gunung Marapi Mencuatkan Ancaman Serius, Status Siaga Dinaikkan

×

Keluarkan Lahar Dingin, Gunung Marapi Mencuatkan Ancaman Serius, Status Siaga Dinaikkan

Bagikan berita
Marapi keluarkan lahar dingin mengalir di di Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar. (Foto: tangkapan layar Instagram @info_nagarisumbar)
Marapi keluarkan lahar dingin mengalir di di Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar. (Foto: tangkapan layar Instagram @info_nagarisumbar)

KLICKORAN.COM - Gunung Marapi di Sumatera Barat telah memicu kewaspadaan setelah melepaskan lahar dingin yang mengalir di Kecamatan Batipuah, Kabupaten Tanah Datar.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah tegas dengan menaikkan status Gunung Marapi dari level 2 waspada menjadi level 3 siaga, efektif sejak Selasa, 9 Januari 2024, pukul 18.00 Wib.

Hendra Gunawan, Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, memberikan keterangan mendalam mengenai keputusan ini.

"Setelah melakukan analisis dan evaluasi menyeluruh, aktivitas Gunung Marapi dinyatakan naik dari level 2 menjadi level 3," katanya.

Hendra Gunawan mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di dalam radius 4,5 km dari kawah gunung, mengingat adanya potensi bahaya dari gas vulkanik beracun seperti gas CO2, COS2, dan H2S di area tersebut.

"Peningkatan status Gunung Marapi dilakukan dengan mempertimbangkan aktivitas vulkanik yang terjadi belakangan ini, berdasarkan pengamatan instrumental dan data kegempaan dari 1 hingga 8 Januari 2024," ungkapnya dikutip, pada Kamis (11/01/2024).

Pasca-erupsi pada 3 Desember 2023, Gunung Marapi masih terus mengalami erupsi lanjutan.

Meskipun jumlah erupsi harian cenderung menurun, jumlah gempa low frekuensi dan vulkanik dalam VA malah meningkat, menandakan adanya aktivitas magma dari kedalaman yang masih berlangsung dan cenderung meningkat.

Ia juga menyoroti potensi ancaman dari abu erupsi, yang dapat menyebar luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Material erupsi yang jatuh dan terendapkan di puncak dan lereng Gunung Marapi berpotensi menjadi lahar ketika bersentuhan dengan air hujan.

Editor : Dewi Fatimah
Bagikan

Berita Terkait
Terkini