KLIKKORAN.COM- Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Sumatra Barat, serius dalam upaya menekan angka stunting. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggelontorkan dana Rp300 juta.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan pendampingan keluarga dalam rangka pencegahan dan penurunan stunting.
Pendampingan akan dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Padang.
Setiap TPK terdiri dari kader PKK, kader KB, dan tenaga kesehatan. Mereka akan memberikan edukasi dan konseling kepada keluarga, terutama calon ibu hamil dan ibu menyusui, tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu dan anak.
Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengatakan bahwa stunting merupakan masalah serius yang harus ditangani secara serius. Stunting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pertumbuhan fisik dan mental, serta penurunan produktivitas.
"Kami berharap dengan adanya bantuan operasional tersebut, dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kota Padang," kata Hendri, Selasa (20/7/2023).Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Padang, angka anak terindikasi stunting di Kota Padang mencapai 1.268 orang per September 2023. Jumlah ini merujuk data Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dari 55.800 balita yang sudah diinput datanya.
Sementara, jumlah balita berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Padang tercatat 71 ribu orang. Artinya, masih ada lebih 10 ribu anak belum masuk data e-PPGBM.
Hendri Septa mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting. Masyarakat dapat berperan dengan memberikan dukungan kepada TPK dan menerapkan pola hidup sehat. (*)
Editor : Dewi Fatimah