KLIKKORAN.COM- Ketua Bundo Kanduang Sumbar, Prof. Dr. Ir. Puti Reno Raudha Thaib, menyoroti insiden tragis di mana seorang bocah perempuan berusia 9 tahun menjadi korban pencabulan oleh tiga pria di Balai Baru, Kota Padang beberapa waktu lalu.
Menurutnya, peristiwa mengerikan ini menjadi buah dari paparan konten negatif yang meracuni pikiran.
Selain itu ia juga menyoroti bahwa kasus ini mencerminkan dampak buruk dari kemajuan zaman.
Oleh karena itu, serangkaian kasus pencabulan dan penyekapan terhadap anak-anak seharusnya memicu perhatian mendalam dan evaluasi menyeluruh dari masyarakat.
"Sangat-sangat miris, kasus pencabulan terhadap anak belakangan ini semakin marak di tengah masyarakat. Mereka mungkin tahu perbedaan antara benar dan salah, tapi nyatanya perilaku mereka teracuni," ujarnya pada, Selasa (5/12/2023).
Bundo Kanduang Sumbar ini pun menegaskan, bahwa peristiwa tragis ini sebagian besar dipicu oleh paparan konten negatif melalui media sosial, yang sayangnya memberikan dampak serius terhadap perilaku masyarakat.
"Orang dewasa seharusnya menjadi pelindung bagi anak-anak, namun kenyataannya, mereka justru menjadi penyebab kerusakan pada generasi muda," ungkapnya.Dalam konteks ini, Radha mendorong masyarakat dan terutama para orang tua untuk membangun dinding pembatas yang kokoh, didukung oleh pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai adat, moral, dan agama.
Orang tua perlu meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka. Saat ini, terlalu banyak orang tua yang terlalu terpaku pada diri mereka sendiri sehingga melupakan tanggung jawab mereka dalam membimbing anak-anak.
"Pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai agama, adat, dan budaya harus menjadi pondasi kuat bagi generasi penerus kita," pungkasnya. (*)
Editor : Dewi Fatimah