KLIKKORAN - Semua orang di dunia menarik simpati kasus genosida Israel kepada Israel dan Palestina, yang masih belum berakhir juga.
Terbaru, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengaku bersedia akan mengakhiri gencatan tersebut dengan 1 syarat.
Syarat tersebut dipublikasikan saat perundingan pertemuannya bersama mantan Presiden AS, Donald Trump pada 26 Juli 2024.
Pembahasannya, juga terlingkup terhadap komentar wakil Presiden AS, Kamala Harris kepada Israel yang dinilai sebagi bentuk hinaan.
Sebalumnya, Harris berkomentar terhadap kejahatan Genosida yang Israel lakukan pada Palestina. "Semua sandera Palestina harus dibebaskan," ujarnya.
"Penderitaan Palestina sudah saatnya berakhir dan semua warga dapat menggunakan hak kebebasan dari gencatan senjata Isreael," jelasnya mengutip BBC.Syarat Netanyahu Akhiri Genosida
Pada pertemuan Netanyahu dengan Trump, mereka menilai bahwa komentar Netanyahu 'tidak menghormati Israel' dan Trump sangat marah akan hal tersebut.
Dalam keterangannya, Trump mengaku pilih perdamaian dan menegur komentar Herris. Tentunya, ia berencana untuk maju lagi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024.
"Hubungan saya selalu baik dengan Israel dan sudah ada kesepakatan perdamaian (antara Israel dan Palestina) melalui sebuah negosiator," demikian isi rapat Trump dan Netanyahu.
Negosiator tersebut berupa tindakan Hamas Palestina dan Israel yang dikirim ke Roma dalam sebuah diskusi, agar tercapai kedamaian melalui sebuah kesepakatan yang saling menguntungkan.
Editor : Fathia
