KLIKKORAN.COM- Dampak erupsi Gunung Marapi tidak hanya dirasakan secara fisik, namun juga melibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi Pemerintah Kabupaten Agam.
Sekretaris Dinas Pertanian Agam, Armelia menuturkan ratusan hektare lahan pertanian masyarakat terkena dampak, dengan estimasi kerugian mencapai Rp2,4 miliar.
Di mana terdapat tiga kecamatan terdampak paling parah, yakni Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Puar, dan Kecamatan Baso.
"Dalam Kecamatan Canduang, sekitar 206 hektare wilayah pertanian terdampak. Di Kecamatan Sungai Puar, dampaknya melibatkan sekitar 233,87 hektare, sementara di Kecamatan Baso sekitar 38 hektare," jelasnya dikutip dari Sumbarkita, pada Kamis, 18 Januari 2024.
Armelia menyebutkan bahwa mayoritas lahan pertanian mengalami kerusakan berat, dengan tanaman seperti cabe, tomat, kubis, kakao, bawang merah, sawi, ubi jalar, tembakau, kopi, dan padi menjadi yang paling terdampak.
"Kerugian diperkirakan mencapai Rp2,4 miliar," tambahnya.Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada petunjuk resmi dari pemerintah terkait bantuan yang akan diberikan kepada petani yang mengalami kerugian akibat erupsi Gunung Marapi.
"Kami masih menunggu informasi resmi. Biasanya, bantuan berupa bibit, pupuk, dan lainnya diberikan ketika situasi sudah membaik," tutupnya. (*)
Editor : Dewi Fatimah
