KLIKKORAN.COM- Pemerintah Kota Padang, tengah berjuang menemukan jalan damai menghadapi permasalahan kompleks dalam penanganan sampah di daerah tersebut.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap proyeksi penuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Padang pada tahun 2026 mendatang.
Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar, menyatakan bahwa langkah awal yang diambil adalah mendirikan bank sampah di setiap RT/RW di Kota Padang.
Upaya ini diharapkan dapat meredakan sampah hingga sekitar 100 ton per hari, mengingat produksi sampah di wilayah ini mencapai 650 ton per hari.
"Inisiatif bank sampah sudah berjalan dan terus dikembangkan. Kami berharap, melalui bank sampah, masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam mengurangi beban sampah," ujar Ekos, seperti yang dikutip dari Infopublik pada Senin (15/01/2024).
Selain bank sampah, Pemko Padang juga tengah mengevaluasi potensi pembangunan teknologi Reduce Derived Fuel (RDF) di TPA Air Dingin. Teknologi ini diharapkan mampu mengelola sampah dengan kapasitas 200 ton per hari."RDF merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Kami masih menunggu proses lelang dari kementerian. Semoga, pembangunan RDF dapat segera direalisasikan," ungkapnya
Ekos Albar menjelaskan bahwa hasil pembakaran sampah dari RDF akan dimanfaatkan oleh PT Semen Padang sebagai bahan bakar pengganti batu bara. Namun, pembangunan RDF ini diestimasi dapat selesai pada akhir tahun 2025.
"Dengan kapasitas RDF yang dapat menyedot sampah sebanyak 200 ton per hari, kami berharap dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi masalah sampah di TPA Air Dingin," katanya
Selain dua langkah tersebut, Pemko Padang juga tengah mengevaluasi penggunaan peralatan baru untuk menangani sampah di Padang. Peralatan ini diharapkan dapat membantu mengurangi masuknya sampah ke TPA Air Dingin.
Editor : Dewi Fatimah