KLIKKORAN.COM - Inilah isi pidato 'Suara Hati Nurani' Megawati, singgung dinamika politik nasional.
Megawati Soekarnoputri menyampaikan, setelah mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan politik masa sekarang dan mempertimbangkan segala sesuatunya dengan hati nurani yang jernih sebagai kontemplasi.
"Maka saya memutuskan sudah tiba saatnya untuk berbicara dengan nurani, berbicara dengan tuntunan akal sehat dan berbicara dengan kebenaran yang hakiki dengan melihat persoalan yang kita hadapi akhir akhir ini," kata Megawati dilansir Halonusa.com melalui kanal YouTube CNN Indonesia, Senin, 13 November 2023.
Megawati menyebutkan, keputusan majelis kehormatan Mahkamah Konstitusi telah memberikan cahaya terang di tengah kegelapan demokrasi. Keputusan MK tersebut menjadi bukti bahwa kekuatan moral politik kebenaran dan politik akal sehat tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi.
"Kita semua tentunya sangat-sangat prihatin dan menyayangkan mengapa hal tersebut sampai terjadi berulang kali, saya mengatakan bahwa konstitusi itu adalah peranata kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diikuti dengan selurus-lurusnya," katanya.
Menurut Mega, konstitusi tidak hanya ditaati sebagai sebuah hukum dasar tertulis namun konstitusi itu harus memiliki roh yang mewakili kehendak tekad dan cita-cita tentang bagaimana bangunan tata pemerintahan negara disusun dan dikelola dengan sebaik-baiknya, seperti yang dicita citakan oleh para pendiri bangsa."Apa yang terjadi saat ini mengingatkan saya ketika sebagai Presiden Republik Indonesia, saat itu diperintahkan melalui Perubahan ketiga Undang-Undang Dasar 1945 yang diatur dalam pasal 7B pasal 24 ayat 2 dan pasal 24c tentang dibentuknya Mahkamah Konstitusi," katanya.
Dari namanya saja, kata Mega, Mahkamah Konstitusi ini seharusnya sangat-sangat berwibawa memiliki tugas yang sangat berat dan penting guna mewakili seluruh rakyat Indonesia.
"Di dalam mengawal konstitusi demokrasi dengan perannya yang begitu penting saya sangat serius menggarap pembentukannya, saya sebagai Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara mencarikan sendiri gedungnya dan saya putuskan berada di dekat istana, yaitu suatu tempat yang sangat strategis yang disebut sebagai Ring Satu sehingga Mahkamah Konstitusi tersebut harus bermanfaat bukan bagi perorangan tapi bagi rakyat bangsa dan negara. Saya ingat waktu itu Ketua MK yang pertama adalah Pak Jimli Assidqi dan saya sangat berterima kasih atas segala konsistensinya selama ini," katanya.
Dengan seluruh suasana kebatinan terkait pembentukan MK ini, kata Mega, apa yang menjadi kehendak rakyat melalui reformasi adalah suatu perlawanan terhadap watak dan kultur pemerintahan yang pada waktu itu memang sangat otoriter. Dalam kultur otoriter dan sangat sentralistik ini lahirlah nepotisme kolusi dan korupsi.
Editor : Milna MianaSumber : YouTube CNN Indonesia