Rangkap jabat, atau wartawan yang juga aktif dalam LSM, dapat menciptakan potensi konflik kepentingan yang serius.
Ketika seorang wartawan juga menjabat dalam LSM, ada risiko bahwa mereka akan cenderung memihak pada pandangan atau tujuan LSM tersebut dalam pemberitaan mereka.
Ini dapat mengarah pada bias dalam laporan berita, yang merupakan pelanggaran serius terhadap etika jurnalistik.
Selain itu, rangkap jabat juga dapat memengaruhi persepsi masyarakat terhadap independensi wartawan dan LSM. Masyarakat dapat meragukan apakah wartawan yang terlibat dalam LSM akan dapat memberikan pemberitaan yang objektif dan netral, terutama jika LSM tersebut memiliki agenda politik atau kepentingan tertentu.
Seorang wartawan memiliki tanggung jawab yang besar dalam menyampaikan informasi yang akurat dan objektif kepada masyarakat.
Tugas utama wartawan adalah mengungkap fakta dan kebenaran, mengawasi pemerintah, dan memberikan informasi yang relevan kepada masyarakat. Rangkap jabat dengan LSM dapat mengalihkan perhatian dari tugas utama ini.Wartawan yang terlibat dalam LSM mungkin akan memiliki tanggung jawab dan agenda tambahan yang dapat mengganggu waktu dan energi yang seharusnya mereka habiskan untuk peliputan berita.
Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas pemberitaan mereka dan pada akhirnya merugikan masyarakat yang mengandalkan mereka untuk mendapatkan informasi yang akurat. (*)